Rabu, 09 Agustus 2017

Pecahnya Perawan Thiya V Nesya Temanku Ketika Dia Kuperkosa



Pecahnya Perawan
 Temanku Saat Aku Perkosa Thiya V Nesya 


Singkat cerita sekarang gw dengan amat sangat terpaksa ngerjain tuh tugas. Ngerjain tugasnya di rumah Thiya . Dan bener firasat gw, anggota kelompok gw yang lain pada gak dateng. Dan sekarang nih tugas yang ngerjain cuma gw sama si Thiya. Kita berdua belajar kelompok di rumah Thiya yang pada waktu itu lagi sepi, dan ngerjainnya di kamar Thiya.



Thiya adalah salah satu cewek yang paling rajin dan pintar di sekolah.
Wajahnya sih lumayan cantik, kulitnya putih bersih dan bodynya kaya cewek-cewek SMA seumurannya. Thiya bukan termasuk cewek yang alim, tapi dia suka ngoleksi foto foto  syur . Kamarnya pun rapih banget dan di penuhi dengan banyak aksesoris dan pernak-pernik . Di sandaran kasurnya tergantung banyak sabuk yang tentunya berwarna .
Tanpa banyak basa-basi lagi tugas biologi pun kita kerjain di laptopnya Thiya. Kebetulan tema tugasnya adalah tentang sistem reprodusi manusia.



Tidak seperti di sekolah, Thiya yang cantik itu dan berpakaian tertutup, hari ini memakai celana pantai yang pendek dan longgar dan sebuah tanktop ‘you can see’ minim yang berwarna pink.
Pakaian yang di pakai Thiya sungguh membuat gw jadi suka salah tingkah dan membuat penis gw jadi suka tegang. Karena, setiap posisi kakinya suka di ubah-ubah, CD nya Thiya suka keliatan dari sela-sela celana Thiya yang longgar.


Belum lagi karena minimnya celana yang dipakai, pahanya yang putih dan jenjang ngebuat gw suka nelen ludah terus.
Udah gitu, kalo dia lagi ngetik sambil badannya agak membungkuk, belahan payudaranya suka keliatan. Payudara Thiya sudah terbentuk, warnanya putih mulus, dan sangat terlihat kenyal.


Selama ngerjain tugas, Thiya banyak ngajarin gw tentang sistem reproduksi. Dari mulai bentuk alat kelamin manusia sampai proses untuk membuat bayi. Akhirnya setelah 3 jam lebih, tugas kita selesai juga. Karena merasa keringetan setelah ngerjain tugas, Thiya nyuruh gw ngoreksi lagi hasil tugasnya, dan selagi gw ngoreksi tugas, ternyata dia ingin nyegerin badan dengan mandi.


Denger kata-kata ingin mandi di tambah di depan gw banyak gambar tentang alat kelamin manuia, pikiran kotor pun timbul.


Setelah Thiya masuk ke kamar mandi, gw langsung buru-buru jalan ke depan pintu kamar mandi mencari lubang untuk mengintip Thiya mandi. Dan sungguh beruntung, pintu bawah kamar mandi yang terbuat dari triplek bolong lebar banget, mungkin karena sudah rapuh kena air. Dan gw pun dengan semangat ngintip Thiya dikamar mandi mulai dari dia buka baju sampai bugil telanjang.


Yang paling pertama di lakukan Thiya adalah ngebuka tanktop pinknya yang sexy itu, dan terlihat buah dadanya yang masih dibalut bra itu terlihat sangat menggoda. Lalu Thiya membungkukkan ba&dannya untuk melepas celana pantainya. Terlihat pantat yang masih di balut celana itu indah mengembang. Dan kini celananya sudah terlepas.


Terlihat jelas pantat Thiya yang putih padat, dan kemaluannya yang masih tertupi oleh G-String yang sangat sexy. Dan juga terlihat bulu-bulu halus Kemaluan yang keluar dari sela-sela G-String mini nya.


Namun, kini G-String itu pun luluh di pelorotkan Thiya. Kemaluan Thiya terlihat agak menggembung kedepan, dan di tumbuhi oleh bulu-buluh halus yang tidak terlalu lebat yang membuat belahan vaginanya terlihat.
Kini tinggal bra nya yang masih melekat. Dengan lembut Thiya pun melepas branya, kontan saja setelah bra itu terlepas, payudaranya menyumbul keluar. Payudara Thiya begitu indah, warnanya putih mulus dengan puting kecil yang berwarna pink. Saat Thiya bergerak menuju shower, payudaranya bergerak kenyal naik-turun beraturan. Dan saat berhenti dari langkahnya, payudara Thiya naik-turun dengan cepat dan terlihat sangat kenyal.
Thiya mandi di pancuri shower yang mengalir indah menjelajahi seluruh lekuk tubuhnya. Dan air shower yang dingin, membuat Thiya sesekali menggelinjang yang membuat seluruh tubuhnya bergetar juga termasuk payudaranya yang kenyal ikut bergetar.


Thiya menyabuni tubuhnya dengan perlahan dan dengan menyenandungkan lagu-lagu yang keluar dari bibir mungilnya. Sesekali menyabuni vaginanya dengan lembut perlahan dan menggosokan tangannya dengan lembut di belahan vaginannya.


Lalu tangan Thiya merambat ke atas untuk menyabuni payudaranya. Thiya menyabuni payudaranya dengan mengusap kesuluruhannya dan sesekali meremasnya dan memainkan putingnya. Sungguh pemandangan indah saat melihat Thiya mandi. Sebelum membersihkan badannya dari busa sabun, Thiya melakukan hal yang membuat penis gw semakin tegang dan memacu adrenalin.
Thiya memainkan payudaranya dengan mengusap-ngusapkan tangannya ke payudaranya. Dan bahkan ia menggesek-gesekan payudaranya ke tembok kamar mandi.


Setelah itu ia meremas-remas payudaranya dengan sangat nikmat, dan juga tak lupa ia memutar-mutar putingnya dengan nakal. Dan Thiya mengakhiri permainannya dengan penuh nafsu Yaitu ia membelai-belai belahan kemaluannya, dan sesekali memasukkan jari kelingkingnya maju-mundur ke vaginanya dengan penuh irama.


Setelah itu ia membersihkan seluruh badannya yang mulus dari sisa-sisa busa sabun. tanpa gw sadarin, Thiya telah menyudahi mandinya dan ingin membuka pintu kamar mandinya. Kontan gw dengan tergesa-gesa langsung kembali ke laptop agar tidak di curigai. Saat itu penis gw lagi sangat tegang dan keras, dan sepertinya seluruh darah dan adrenalin gw memuncak.


Sekarang gw jadi gak berani ngeliat Thiya. Gw takut kalo dia tau perbuatan gw tadi. Dan sekarang gw jedi bener-bener takut banget karena dia ada di depan gw dan lagi mandangin gw.


“Hei, kenapa gelisah sampe keringetan gitu? Wah.., lo tadi abis ngintipin gw mandi ya…?”
“Mampus gw ketauan. Aduhhh… gimana nih???” gusar gw dalam hati
“Eh enggak kok. Gw cuma bercanda. Kok lo jadi malah tambah gelisah gitu sih!”
“Tugas nya udah lo cek kan? Gw mau pake baju dulu nih, soal nya tadi gw lupa bawa baju ganti ke kamar mandi. Tapi awas lho, jangan di intip.” ucap Thiya sambil menggigil.
Waduh, gawat nih. Pikiran gw lagi bener-bener kacau banget. Yang ada di otak gw Cuma Thiya yang lagi mandi. Pikiran gw lagi kotor banget nih.


Apalagi, sekarang Thiya lagi di hadapan gw. Thiya sekarang bikin gw jadi horny banget. Badan nya yang habis mandi harum banget.
Dan juga sekarang Thiya cuma pake sehelai handuk yang ketat dan agak pendek. Belahan dada nya keliatan banget mengkilat basah. Udah gitu pahanya juga seksi banget. Gw udah gak tau lagi mau berbuat apa.


Saat Thiya sedang berbalik ingin memakai baju. Nggak tau kenapa gw teriak manggil namanya. Dan kontan aja Thiya langsung nengok dan berbalik. Gw gak tau setan apa yang lagi mempengaruhi gw, gw berdiri dan buru-buru nyamperin Thiya. Pas sampe di depan Thiya, tanpa aba-aba lagi gw langsung ngedorong pundak Thiya sampe Thiya jatoh pas tepat di atas kasur nya. Dapet prilakuan kaya gitu, Thiya langsung pengen bangun.
Tapi sebelum Thiya sempet bangun, gw langung loncat ke arah kasur dan nibanin Thiya. Gw langsung tindihin badannya Thiya dan mencium Thiya. Kerena di tindihin dan di cium sama gw, Thiya langsung berontak dengan sekuat tenaga dan mukul-mukulin gw.
Karena Thiya nggak bisa diem, gw mutusin untuk ngiket kedua tangan Thiya di masing-masing ujung kasur nya dengan sabuk-sabuk kepunyaan Thiya.


Tanpa menunggu basa-basi lagi gw kembali mencium-cium Thiya. Tapi sekarang malah kaki Thiya yang berontak-berontak nendangin gw. Merasa terus dapet perlawanan dari Thiya, gw pun ngiket kedua kaki Thiya di ujung masing-masing kasurnya. Alhasil, sekarang Thiya terbaring telentang lebar dengan kedua kaki dan tangan di ikat.


Setelah gw bisa nanganin Thiya, gw dengan paksa melumat habis-habisan mulut mungil Thiya. Tapi Thiya malahan menutup rapat-rapat mulutnya. Karena kesal nggak mau buka mulut nya. Gw remes-remes aja payudaranya sampe Thiya mengerit, trus langsung gw lumat bibirnya. Karena sedikit capek, gw istirahat sebentar sambil ngumpulin tenaga.

Setelah gw amatin, karena Thiya terus berontak, jadi ngebuat handuknya agak naik. Karena melihat paha mulus nya Thiya, gw tanpa sabar langsung ngeraba-raba pahanya.
Namun Thiya terus berontak dan semakin membuat handuknya ketarik keatas.

Karena gw merasa risih sama handuknya, akhirnya gw buka aja iketan handuknya yang cuma dililitin doang. Sungguh pemandangan yang sangat indah saat handuknya Thiya kebuka lebar.

Badan Thiya yang putih keliatan mulus banget tanpa di tutupin sehelai benangpun. Takjub akan payudara Thiya yang kenyal dan sudah mengembang. Gw langsung jilat-jilat sama gw isep-isep payudara sebelah kanannya.

Dan payudara sebelah kirinyanya gw remes-remes sampe thiya ngejerit-jertit kesakitan. Kerena satu tangan gw gak ngapa-ngapain, akhirnya gw berhasil juga ngusap-ngusap vaginanya Thiya.

Saat belahan vaginanya gw belai-belai, terasa ada cairan yang keluar dari lubang vaginanya. Mungkin ini yang di sebut mani, yang waktu bikin tugas di jelasin sama Thiya. Udah puas ngejilat sama ngeremes payudaranya thiya dan sekaligus ngorek-ngorek vaginanya Thiya.

Sekarang gw ikut bugil bareng thiya. Abis telanjang bulet, gw sodorin penis gw ke mulut thiya.

Gw pengen ngerasain penis gw di isep-isep sama cewek. Namun Thiya nggak mau ngebuka mulutnya. Karena nggak di kasih lubang atas, gw langsung mau nyoba ke lubang yang bawah.

Pas gw gesek-gesek sama belai-belai meemk Thiya pake penis gw. Vaginanya Thiya ngeluarin cairan lagi dan membuatnya jadi menggelinjang.

Sekarang kepala penis gw tepat di atas lubang vaginanya Thiya dan siap untuk di masukkin. Pertama-tama gw paksa masukkin, tapi gak bisa masuk-masuk juga, mungkin karena vaginanya Thiya yang masih kecil dan sempit.

Akhirnya gw coba buka dulu aja bibir vaginanya Thiya pake tangan gw, biar penis gw lebih gampang masuknya. Tapi setelah dicoba-coba, Cuma kepala penis gw aja yang masuk ke lubang vaginanya Thiya.


Pas penis gw masuk ke lubang vaginanya, vagina Thiya yang agak menggembung keluar, jadi ikut ketarik masuk. Dan saat gw keluarin penis gw, vaginanya Thiya ikut ketarik ke atas, menjadi menggelembung lagi.

Sekarang gw pengen nyoba masukinnya dengan sekuat tenaga, tapi ternyata masih susah juga. Akhirnya sambil gw terus berusaha, gw coba ngeremes lagi payudara Thiya, biar Thiya berontak dan maju-mundurin pinggang nya, biar bisa ngebantu gw masukkin penis gw ke lubang memeknya.
Dan ternyata Usaha gw sudah lumayan berhasil, sekarang hampir setengah batang penis gw sudah masuk di lubang vaginanya. Karena baru setengah batang penis gw yang masuk, gw coba ngocok penis gw di lubang vaginanya Thiya biar lebih dalam lagi masuknya.

Setelah bebapa menit gw kocok batang penis gw di vaginanya, tiba-tiba Thiya menggelinjang dan kembali mengeluarkan cairan maninya.

Ternyata setelah cairan maninya keluar, penis gw lebih gampang masuk keluar di memeknya. Beberapa menit kemudian penis gw sudah masuk semua ke vaginanya Thiya dan dapat terus mengocoknya dengan perlahan dan berirama.

Setelah leluasa masuk di vaginanya, Gw nyoba untuk mompa penis gw lebih cepet dan lebih keras di vaginanya Thiya. Kurang lebih gw ngocok dengan hardcore di vagina Thiya selama setengah menit. Badan Thiya menggelinjang dengan hebat dan mengeluarkan cairan lebih banyak dan lebih kental.


Namun ada yang beda dengan cairan mani Thiya kali ini, warnanya lebih ke merah mudaan. Oh, ya ampun. Barusan itu adalah darah perawannya Thiya, dan gw baru aja ngerenggut kesucian Thiya. Karena gw ngerasa sedikit iba, dan kayanya mani gw juga udah mau keluar. Gw cabut penis gw perlahan dan ngeluarin mani gw di atas vaginanya Thiya.

Pas gw bilang ke Thiya kalo sekarang dia udah gak perawan lagi. Thiya langsung lemes dan nangis. Sekarang gw jadi kasian sama Thiya, tapi gw juga masih pengen nikmatin lagi badannya Thiya.


Akhirnya gw sama Thiya bikin kesepakatan. Karena Thiya sekarang sudah nggak perawan, di mau nerusin sex oral kami. Tapi kali ini ia ingin menikmatinya dan ingin ikatan kedua tangan dan kakinya di lepas.


Dan ternyata Thiya benar-benar memenuhi kesepakatan kami. Thiya menjadi sangat menikmati kegiatan sex ini, tanpa ada perlawanan. Bahkan setelah beberapa jam, Thiya menjadi mahir membuatku merasakan nikmatnya dunia. Bahkan di akhir permainan sex kami, Thiya menjadi sangat liar dan tidak terkendali.

Terima kasih karena sudah mengajariku pelajaran biologi tentang sistem reproduksi manusia. Bahkan, aku juga dapat langsung mempraktekkannya


Foto Foto Thiya V Nesya